Friday, November 21, 2014
Jumatulis Season 02 - 09 Beranda - Beranda putih biru
Di depan beranda putih biru itu Noni menangis sendirian. Ditenggaknya seluruh isi botol itu dan memaksa diri menelan semuanya dengan bantuan segelas wine. Dia berharap wine dan isi botol itu bisa membuatnya lebih tenang dan meredakan sakit yang dirasakannya.
Sepertinya itu berhasil, karena keesokan harinya dia tidak bisa mendengar pintu kamarnya yang digedor keras dan kemudian dibuka paksa, dia juga tidak mendengar riuh rendah tangis dan teriakan dalam kamarnya, dan dia juga tidak mendengar berita tentang seorang remaja putri yang tewas akibat overdosis setelah status facebook-nya berubah dari in relationship menjadi single.
***
@sayah_ian 21 November 2014
salam berantakan..~~
Friday, November 14, 2014
Jumatulis Season 2 - 08 Reuni - 24 Agustus
24 Agustus 2006
Pesta kelulusan SMA, dengan kehebohan dan janji reuni setiap 3 tahun sekali, tanggal yang sama dan tempat yang sama, 24 Agustus di villa milik keluarga Thendy di pantai Tanjung. Masih ada kesempatan bertemu, pikirnya.
24 Agustus 2009
Hari ini mereka berkumpul bersama, reuni pertama sejak lulus dari SMA, riuh rendah percakapan, dan saling berbagi cerita tentang hidup yang tak lagi sama. Cerita tentang kuliah, pekerjaan dan mimpi masa depan diselingi canda dan tawa saat menceritakan kembali kelakuan konyol dan lainnya waktu dulu sekolah. Dia melihat sosok ceria yang masih sama, Rena, cewek yang jadi cinta pertamanya -sampai saat ini- dengan senyumnya yang ramah dan indah sedang berbincang dengan Nea.
Rena menangkap basah dia yang sedang tertegun menatapnya, dan sambil tersenyum, Rena berjalan kearahnya. Obrolan pun mengalir saat itu, diakhiri dengan dia mengantar Rena pulang dan juga janji temu di lain waktu,
24 Agustus 2012
Mereka datang bersama sambil bergandengan tangan, dia dan Rena, mengejutkan banyak dari teman-teman mereka, dan kemudian hujanan ucapan selamat bertubi-tubi karena banyak dari temannya tahu tentang rasa ke Rena yang terpendam sejak SMA dulu. Reuni ke-2 ini berlangsung lebih meriah, dan baginya sendiri, reuni telah ini memberinya kesempatan besar dan juga keberanian untuk mendekati Rena.
23 Agustus 2015
Dia menghubungi semua teman-temannya yang akan hadir besok, menceritakan rencananya dan meminta pertolongan mereka. Segala persiapannya sudah siap, dan hatinya sudah mantap.
24 Agustus 2015
Dia menunggu, mereka semua menunggu, tinggal satu orang yang belum ada di ruangan itu, Rena, yang setengah jam lalu sudah menyampaikan pesan dia sudah dalam perjalanan.
Tangannya menggenggam erat cincin putih kecil bermata shappire , batu bulan kelahiran Rena, hari ini dia akan melamarnya. Mereka yang hadir berbincang-bincang kecil di tengah ruangan yang diterangi cahaya lilin yang sudah diatur sedemikian rupa.
Satu jam berlalu, dan kemudian terdengar ketukan di pintu. Ah, akhirnya dia sampai, pikirnya.
Pintu terbuka, dan dia sudah siap, dia berlutut dengan muka menunduk ke bawah, tangannya memegang cincin dan diacungkannya ke atas.
"Maukah kau menikah denganku ?" kata Gio begitu Rena melangkah masuk.
"Aku, ahh, maaf Gio, mungkin tidak" jawab Rena setelah terpaku cukup lama.
24 Agustus 2018
Dia bisa melihatnya, Rena, dengan gaun merah, berdiri di depannya dengan tatapan tajam. Namun tak ada senang yang sama saat melihatnya seperti tahun-tahun yang lalu saat mereka masih bersama. Dia bahkan tak berani menatapnya dan hanya meringkuk terdiam sambil mengutuk keras dirinya, seperti yang dilakukannya setiap hari selama 3 tahun di ruangan kecil ini.
"aku keinget 3 tahun lalu, dan aku masih berasa bersalah banget" kata Nea.
"udah, jangan diinget lagi" balas Thendy.
"Iya, tapi aku yang nyaranin Rena untuk becandain Gio buat nolak lamarannya dulu, aku yang salah, aku yang bikin Rena.. Rena... ." Nea histeris dan mulai menangis.
"Udah Ne, ga ada satu pun dari kita yang pengen percaya itu terjadi, ga ada satu pun dari kita yang ngira bakal kayak gitu. Tapi itu uda terjadi, kita ga bisa ngubah itu smua, kita cuman bisa doain Rena tenang di alam sana, dan Gio uda dapet ganjarannya, meskipun 12 tahun di penjara itu masih kurang." jawab Thendy sambil memeluk Nea.
******
24 Agustus 2015
"Maukah kau menikah denganku ?" kata Gio begitu Rena melangkah masuk.
"Aku, ahh, maaf Gio, mungkin tidak" jawab Rena setelah terpaku cukup lama.
******
@sayah_ian 14 November 2014
salam berantakan..~~
Friday, November 7, 2014
Jumatulis Season 2 - 07 Botol - 1000 Bintang Kecil
Hmmm, botol, kalo ngomongin botol, sayah ga ingat apa-apa, maksudnya ga pernah ada satu hal yang berkesan tentang botol.
Kalo isinya botol iyah ada, hmmm, sedikit mengenang masa lalu, tsahh, lagi-lagi ziarah kenangan..
Oke, ini kejadian waktu SMA, lagu pop mandarin masih ngetren, potongan rambut belah tengah masih jadi pilihan terbaik untuk para cowok. Berkaitan juga dengan seorang cewek yang rajin, mandiri, pecinta komik serial cantik dan punya senyum manis dengan lesung pipit yang menarik. Desy namanya.
Dengan proses pedekate yang tak berlangsung lama, dan tanpa susah payah, kami pacaran saat naik ke kelas 2 SMA. Ternyata, sejak baru masuk sekolah itu, dia sering memperhatikan sayah, dia bilang sayah menarik bagi dia. Uwooww *blushing*.
Sayah speechless, dan katanya juga, ketertarikan itu bahkan sudah dimulai saat kami belum saling mengenal, yaitu waktu mantanku yang ternyata temen deketnya dia pas SMP bawa bawa foto close-up sayah, dan hal itu ketahuan ama temen-temennya, termasuk dia. hahaha..
............................................
-Loading kenangan-
............................................
Sebagai seorang cewek yang suka baca komik serial cantik dan entah dapet ide dari komik yang mana, setelah menyadari ketertarikannya terhadap cowok yang belum pernah ditemuinya ini, dia ngebuat 1000 bintang kecil dari kertas warna warni, dan naroh itu smua dalem botol putih transparan beserta kertas yang ditulis permohonan.
"Semoga aku bisa mengenalmu, tertawa denganmu, bahagia dan mungkin juga jatuh cinta. Semoga."
Nah, kalo ga salah inget, isinya kayak gitu
, serial cantik banget kan, hahahaha.
Dan sampai cerita bodoh ini sayah tulis dan publish, hanya dia dan sayah yang tau tentang ini, kadang kalo diinget, dan mau diceritain, kayaknya ga mungkin kisah kayak gini ini nyata. Dia ceritain ini smua waktu awal kita mulai pacaran.
24 September 2004
Ulang tahun sayah yang ke-17, eaaaaa, sweet seventeen, 1000 bintang kecil warna warni dalam botol itu dihadiahkan ke sayah dengan jam kecil berbentuk bola basket. "Permohonanku terkabul loh pake bintang-bintang ini, kamu coba juga yah" katanya waktu itu. Jadi, sayah juga tulis di kertas ni permohonan, birthday wish juga.
"Cinta dia selamanya, bahagia bersama selamanya. S <3 D"
Behahahahahahahaha!!
Duh, sayah malu sendiri nulisnya, maklum, masih remaja labil yang sedang dilanda cinta dan berbunga-bunga, bukan alay loh, hahaha, belom ada sebutan alay waktu itu. (^.^)
............................................
-Loading kenangan-
............................................
Pada akhirnya, kisah sayah dan Desy berakhir saat menjelang ujian kelulusan. satu sekolah heboh, karna pasangan bahagia yang baik-baik saja, tetiba putus begitu saja. Alasannya, biar tetap jadi rahasia dan beban hidup sayah, eaaaaaa.
Dan 1000 bintang kecil dalam botol dengan permohonan itu sekarang sudah ntah kemana, yang jelas sih dulu sebagian dijadiin emak buat hiasan, terus ntah dibuatnya apa lagi, ada juga yang dimaenin ama adek n adek sepupu sampai akhirnya habis, hilang sama sekali.
Tapi kenangan tentang kisah itu masih ada kok, dan tetap indah, bahkan kalo ga salah inget, ada puisi bodoh yang sayah buat tentang 1000 bintang kecil itu.
Sepatah dua patah kata untuk mantan : Mungkin kamu ga akan baca ini Des, tapi yah, sejak putus, ngeliat sayah aja dirimu ga mau, tapi sayah tau kok waktu kita tour perpisahan kamu sering curi-curi pandang ke sayah, soalnya si Afra bilang. Hahahaha, waktu undangan meridmu juga, waktu salaman, dirimu menghindar dari tatapan sayah. Maaf yah kalo sudah membuat sakit dan patah hati, makasih untuk semuanya, maaf juga untuk maaf yang tak pernah terucap langsung untuk kisah dari September 2004 - Maret 2006.
Dan untuk yang kesekian kalinya, cerita bodoh ini terinspirasi dari kenangan dan ditulis sambil dengerin lagu Anugrah terindah yang pernah kumiliki punya Sheila on 7 dan Di Ujung Jalan punyanya Samsons.
Salam berantakan..~~
@sayah_ian 7 November 2014
Friday, October 31, 2014
Jumatulis Season 2 - 06 SMA - Tentang Ti ( Lagi )
Oke, dari judulnya mungkin bisa ditebak, ini lagi-lagi tentang si Ti, yah, dan ini lagi-lagi tentang tema dari grup yang diikutin sama Ti, temanya ialah SMA.
hahaha!! Ti, tertawa dalam hati, setelah sekian lama bengong sambil kerja, dan juga melamun sambil ngeprint laporan dan ngecek kertas kerja sekalian dengerin lagu, dia belom bisa mutusin mau nulis tentang apa.
Sementara itu, dalam pikirannya berputar kembali kejadian-kejadian masa SMA yang, yah, kalau mau dikatakan indah, yah bisalah, secara yah, SMA St. Fransiskus Assisi tempat Ti melanjutkan pendidikannya setelah SMP ini salah satu sekolah favorit, tempatnya strategis, di depan gerbang sekolah ada warnet 2 biji, sampingnya warnet ada warung kopi, terus lurus lagi, pas di persimpangan ada rental ps juga, dan berderetan juga warung makanan.. Itu di depan gerbang langsung loh, nah, kalo di pintu belakang yang bisa dipanjatin, itu ada tempat buat maen biliard, warnet, serta warung kopi juga. Belom lagi peraturan sekolah yang memperbolehkan siswa-siswi untuk berpakaian bebas rapi dari hari selasa-sabtu, serasa anak kuliah gitu. dan boleh dibilang, hal ini dibanggakan siswa-siswi sekolah itu.
Terbayang oleh Ti, hari pertamanya masuk sekolah ini, Masa Orientasi Siswa atau yang biasa disebut MOS, kegiatan geblek yang cuman mo nunjukkin superiornya sebuah sistem senioritas yang ga bermanfaat sama sekali kalo isinya cuman buat bentak-bentak dan ngehukum siswa-siswi baru dengan hal yang ga lumrah seperti ngebawa kacang hijau terus musti diitung, atau ngajakin tiang voli pacaran, juga atribut-atribut memalukan kayak topi dari koran atau name tag gede2 dari plastik hitam yang ditempelin karton putih dengan nama-nama pemberian bodoh yang mesti dipakai. HAH! Geblek.
Jadi, selama seminggu MOS, hanya hari pertama dan hari terakhir Ti menampakkan diri di sekolah, sisanya dihabiskan di warnet, dan sepertinya keputusan itu cukup tepat, mengingat dia punya kenalan beberapa anak kelas 3 yang juga panitia yang bisa dimintain tolong untuk mengisi absennya setiap hari. Dia aman dari perploncoan, nggak nambah musuh kayak temen sekelasnya si Parjo yang sempet berantem ama senior yang ujung-ujungnya, seperti biasa, dikroyok tuh anak.
Masa-masa MOS yang nggak diikutin Ti pun lewat, dan kegiatan sekolah bakal dimulai dengan temen-temen baru, tepatnya baru ketemu lagi setelah berpisah karna lain SMP.
yah, segelintir wajah yang baru dikenal memang ada, dan yang tak disangka, ternyata, Maria, sang pacar pertama (belum pernah ada kata putus, jadi belom jadi mantan) juga sekolah di situ, nggak mustahil sih, toh SMP Maria yah di situ juga, jadi ga aneh kalo dia ngelanjutin di SMA yang sama.
Dia masih cantik dan manis, pikirnya, dan ketika ada saat mereka berpapasan atau bertegus sapa, sorakan teman-teman membahana, kisah mereka ternyata diketahui khalayak ramai, hahahaha. Dan sampai saat ini Ti masih sedikit merenung, mengapa dia bisa pisah begitu aja ya ?
Ada juga saat Ti yang diketahui jago buat puisi dimintain tolong untuk ngebuat surat cinta sama temennya yang mo nembak cewek gebetannya setelah dua tahun memendam rasa, HAHAHAHA!
Surat cinta ? yes, surat cinta, masih jamannya kok, secara handphone masih mahal, dan ga semua orang punya.
dan ketahuilah, ternyata cewek yang ditembak temennya itu malah sukanya sama Ti, bahkan dia bisa tahu, surat cinta itu Ti yang buat, bukannya si Yanto. Ajaibnya lagi, ga berapa lama setelah Yanto ditolak dengan alasan klasik "masih pengen fokus skolah" eh Ti ama Evi jadian, dan ini sungguh sangat menyakiti perasaan Yanto yang kemudian stop bertegur sapa dengan Ti karena dianggep merebut sang pujaan hati.
Well, meski kemudian kisah mereka kandas setelah Ti merasa jenuh, dan kisah komplitnya terlalu pedih untuk diceritakan, karena Ti masih teramat menyesal dengan keputusannya itu.
Diingatnya juga saat mereka yang masuk di tim basket sekolah harus berjuang keras ngajuin proposal dan izin hanya untuk ikut kejuaraan antar sekolah, mendaftar dengan uang patungan dengan harapan kecil tuh duit diganti padahal ngebawa nama sekolah. Lalu ada juga perselisihan antar etnis yang bikin heboh sekolah sampai-sampai menelpon polisi beberapa kali.
Shiet, kenapa jadi nostalgia sendiri gini, pikirnya. Ti masih bengong dan layar laptop di depannya masih putih, hanya terisi pada bagian judul.
tak lama, jari-jarinya mulai menekan pelan keyboard sambil mengingat masa yang dirasanya masih terindah sampai saat ini.
"kisahku, kisahmu teman"
kisahku, kisahmu teman,
hanya sekian tahun.
ada gila, ada bodoh, ada canda serta tawa
meski juga kadang ada selisih kata, dan hampir saja bertukar bogem mentah
tapi di akhir kita bisa tertawa mengenangnya.
kisahku, kisahmu teman,
mungkin hanya sekejap dirasakan,
dan tak sama di beberapa bagian,
namun semoga sepanjang hidup masih bisa diterakan.
kisahku, kisahmu teman,
tak seiring harus berjalan, tapi sama-sama berjuang.
mengejar cinta, bertarung dengan keluh kesah,
menikmati hidup, dan lain sebagainya.
sampai nanti kita bertemu lagi
duduk bersama sambil tertawa, saling berbagi cerita .
kisahku, dan kisahmu teman.
itu ada, dan nyata.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
@sayah_ian 31 Oktober 2014
salam berantakan..~~
Friday, October 24, 2014
Jumatulis Season 2 - 05 Terasi - Tentang Ti
Jadi, alkisah pada jaman sekarang, ada seorang laki-laki, seorang warga keturunan dengan perawakan tidak terlalu tinggi, berkulit (tadinya putih) kuning langsat, berkacamata, memiliki wajah menarik yang seringkali dikira masih anak SMA atau mahasiswa dan yah, baru mulai belajar menulis blog. Sebut saja dia Ti.
Kebetulan, dia mengikuti, ah bukan mengikuti tapi ikut serta -uhmm, bedanya apa yah- dalam sebuah grup, dimana grup tersebut dibuat untuk memotivasi para anggotanya untuk rajin menulis, tak peduli itu sebuah karangan fiksi, prosa manis, puisi cinta, catatan perjalanan, bahkan omong kosong belaka.
Oke, yang terakhir itu kebanyakan Ti yang nulis.
Di tengah kesibukan kerjanya yang mulai padat di suatu waktu di penghujung tahun, dan di hari yang telah ditentukan untuk posting tulisan yang dibuat. Dia kewalahan dengan tema yang diberikan kali ini.
Temanya adalah terasi, iya, terasi. Ti hanya tahu terasi itu bumbu dapur, eh bukan, hmmm. Apa ya namanya, yah pokoknya terasi itu salah satu bahan masakan asli Indonesia. Dibuatnya dari ebi, itu aja udah.
Dan setelah berpikir keras, mencari ide di tengah tumpukan berlembar-lembar kertas berisi angka dan menatap file-file Ms. Excel. Juga berjongkok di American Standard, bahkan duduk di atas Toto, belum ada hasil yang menggembirakan.
Layar laman entri di laptopnya masih kosong, dan Ti pun hanya menatap kosong sambil tangan menggerakkan mouse sesekali. Tak lama, dia mulai mengetik.
"Terasi itu ......
BAU!!
Selesai."
Tangannya mengarahkan mouse. Klik!
Postingan telah selesai dibuat.
Sungguh sebuah mahakarya, sebuah masterpiece abad ini oleh Ti, sang perangkai kata-kata bodoh, pengarang cerita yang sia-sia, dan backpacker wannabe.
Terima kasih.
@sayah_ian 22 Oktober 2014.
Salam berantakan..~~
Friday, October 17, 2014
Jumatulis Season 2 - 04 Bel - bel ?
Aku terbaring di ruang tamu setelah terlalu lelah memindahkan barang-barangku, dan ketika aku mulai terlelap, bel berbunyi dari arah pintu. Aku pun bangun dengan susah payah dan berjalan ke arah pintu, mungkin ada barangku yang masih tertinggal di truk agen pemindahan tadi, pikirku.
Bel itu masih berbunyi sekali sebelum aku mencapai pintu.
Klek! Pintu kubuka, tapi tidak ada siapa-siapa.
Ahh, mungkin anak tetangga sedang iseng, dan aku pun teringat ketika dulu sering melakukan hal seperti ini. Aku terlalu lelah untuk mencari tahu, dan kemudian setelah menutup pintu dan menguncinya, aku berjalan cepat kembali ke sofa dan akan melanjutkan tidurku.
TETTT!!!
Aku tersentak bangun, bel berbunyi seakan dekat sekali dengan telingaku.
TETTT!!!
Bel itu berbunyi lagi, dengan raut kesal aku menghambur ke arah pintu dan siap berteriak kepada siapapun yang dengan sopannya datang bertamu jam 1 dini hari.
Pintu kubuka dan tak ada siapapun di sana, dan sekilas kulihat ada jejak kotor di lantai depan pintu, siapapun itu, pasti dia yang mengerjaiku. Kubanting pintu dan masuk kembali ke dalam, dan tanpa mau memikirkannya lagi, aku kembali tidur.
Tok tok tok! Ketokan kencang di depan pintu.
"Greee, ini gue Endo, buka woy!!"
Aku bangun lagi untuk kesekian kalinya, setelah semalam diganggu bel yang sepertinya berbunyi setiap jam, dan setiap kali dan secepat apapun aku membuka pintu, tidak ada siapa-siapa di sana.
"Iyaaa, tunggu bentar." jawabku sambil melangkah ke arah pintu dengan mata tertutup.
"Lama amat sih" kata Endo sambil melangkah masuk, "Ada kali setengah jam gue gedor pintu lu, untung ga gue dobrak" lanjutnya.
"Lahh, kan ada bel, lebih kenceng kali daripada lu mesti ketok" balasku sambil menutup pintu.
"Bel ? Lu ngimpi ?? Baru juga lu pindah ke sini kemaren, emank lu uda pasang bel ?"
Mendengar itu, aku terdiam, secepat mungkin membuka pintu, melompat keluar dan melihat pintu dan sekelilingnya.
Tidak ada bel terpasang.
@sayah_ian 17 oktober 2014
salam berantakan..~~
Friday, October 10, 2014
Jumatulis Season 2 - 03 Pesona - Pesona Pulau Sang Dewata (Catatan Perjalanan)
well, postingan ke-3 untuk nJum, dengan tema pesona.
catper ini keping pertama dari mimpi yang masih jauh dari kata selesai.
Bali, pertama kali menginjakkan kaki ke sini, perjalanan seorang diri,
dimulai saat ajakan dari teman, catatan perjalanan para traveller, dan lain sebagainya yang membuat sayah tak berpikir panjang untuk hunting tiket murah. setelah dapet tiketnya, pencarian informasi pun dimulai, di mana sayah bisa menginap dan makan dengan harga semurah-murahnya, tempat-tempat yang wajib dikunjungi, dan tentunya tempat terbaik menikmati sunset dan cahaya senja.
itinerary selesai dan tinggal menanti tanggal keberangkatan!
19-20 Juli 2013, terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
perjalanan dimulai dengan ransel di pundak, karena dapet tiket penerbangan Jkt-Dps jam 6 pagi, mau ga mau sayah harus sudah terbang ke Jakarta sehari sebelumnya, dan untuk menghemat cost nginap, sayah rencana nginep di bandara, di terminal 3 tepatnya. oke, karna di atas penuh, sayah pindah ke bawah, yg ga ada orangnya, tapi dinginnya ampun dah! tidur cuman sebentar2 karna ujung kaki sayah kedinginan, maklum, cuman modal sendal jepit ke sono nya mah.
Check-in Counter Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jam 02:11 dini hari |
yes!! finally, sampe juga di Bali, yeeehaaaaa, jalann jalannnn.. eitss.. belom, itinerary sayah, hari ini langsung menuju Gili Trawangan, Lombok, cih.. nginget bagian ini, dah kesel duluan, kampret!
jadi, sayah uda booking seat boat ke Gili Trawangan, dan sama pihak agent nya itu, sayah bakal di jemput di bandara, tapi setelah menanti sekian lama, belom juga nampak yang jemput sayah, kesel donk, sayah kontak lewat email, sms dan juga telpon, respon pertama, driver nya masih keliling jemput tamu, sayah maklumi. nunggu lagi, eh belom dateng2 juga.. espresso aja uda abis 2 gelas.
setelah sayah hubungi lagi, ternyata ga ada respon, sms, email dan telpon ga digubris.
5 jam pertama di Bali sayah habiskan menunggu di bandara hanya untuk tahu, driver nya salah jemput orang dengan nama yang sama, dan tujuan yang sama. kampret ga tuh ?? kebetulan yang terlalu mengejutkan!!
anjret, masih kesel.. cuihhh!! bad mood, dan kesel, terus cs agentnya nelpon, langsung dah sayah ngomel2, masa bisa drivernya jemput cuman nanya nama, kan masih ada nomer hp sayah, dan sayah dikasi tau setelah berapa jam nunggu.
dan seingat sayah, sampai saat ini, moment ini yang bikin sayah gondok setengah mati kalo diinget lagi..
Bandara Internasional Ngurah Rai tempat nunggu bodoh! T_T |
dengan kacaunya rencana, langsung deh keluar, naek taksi ke Poppies Lane, jalan di mana banyak penginapan murah bagi para backpacker.
tips buat yang pertama kali ke Bali, jangan mau naek taksi yang masih dalem area bandara, mahal,. mendingan jalan ke arah luar bandara dulu, ntar ada tuh taksi2 blue bird yang ngedrop passenger, nah, tinggal kasih kode kamu mo naik taksinya, ntar paling dikasi kode nunggu n jalan keluar dikit buat naek.
sepanjang perjalanan di dalem taksi, coba ngilangin kesel dengan ngeliatin sekitar, wah ternyata di Bali jalannya kecil, wah banyak bule, wah banyak cewek cakep, wah banyak tempat makan, dan wah wah yang lain. maklum, orang pedalaman.
sampai di Poppies Lane 2, jalan deh, keliling, nyari penginapan murah n nyaman.
skip.. skip..
nelpon rental motor, motor dianter.. keliling deh. tujuan pertama, apalagi kalo bukan the so famous pantai Kuta ?
Pantai Kuta |
Hard Rock Cafe |
Beachwalk, mall dengan konsep keren tepat di sebrang pantai Kuta, jalan nya nembus ke poppies 2, jadi bisa balik penginapan lewat sini, hehehe..
Beachwalk |
Monumen Ground Zero |
bisa jadi tempat janjian juga seh kayaknya, dan tempat jualan buat sales2 dan marketing hotel.
oh iya, depannya ada cafe yang ngasih live music, jadi berdiri2 di sini juga uda bisa nikmatin, kalo mo ampe tengah malem, nah, deket banget ama tempat ajeb2. lanjut ajeb2 bisa..~~
21 Juli 2013, Bali.
hari ke-2, dengan itinerary yang uda kegeser jadwalnya, hari ini rencananya jalan ke area Nusa Dua, terus lanjut pantai yang searah ke Uluwatu.
sampe di lokasi, wah, kompleks Nusa Dua, hotel2 n resort2 elite neh di sini, mikir.. dan sambil muter2 dengan ngandelin Google Maps di hape, sayah nyari jalan ke water blow nya, akhirnya sampe dan.. wahh.. kerenn..~~ tebing karang yang terbentuk karna hempasan ombak yang terus menerus, dan bahkan hempasan ombaknya bisa tinggi banget, jadi spot foto yang cukup menarik.
Waterblow Nusa Dua |
Salah satu pantai kecil di public area Nusa Dua |
Selfie..~~ |
Pantai..~ |
Pantai Pandawa |
Pantai Pandawa |
Balangan Beach |
Uluwatu in panorama mode |
Pantai di bawah tebing |
Monyet di Uluwatu |
Selfie..~~ |
horeee, makannn.. dan rasanya, huahh.. bagi penikmat daging babi seperti sayah.. uhuyy.. enak beuddd, cuman minus sate nya aja..
Pura Bedugul |
Pura kecil di ujung tebing Tanah Lot sunsetnya ketutup awan T_T |
akhirnya ke pantai Padang-Padang.
Pantai Padang-Padang |
Sunset pantai Bluepoint (Uluwatu Beach) |
sejajaran pantai Kuta yang di belakang Discovery Mall |
Surfer di pantai Kuta |
25 Juli 2013, Airport, Batu Belig, Seminyak, Bali.
hari ini temen-temen yang dari Jakarta dateng ke Bali buat liburan, Tere, Chris, Kath, Cend, Vincent dan Welly. check out dari penginapan Poppies, sayah nungguin mereka di airport, sambil tukeran motor rental ke mobil rental. begitu nyampe sih yak kita pergi makan siang dulu di Nasi Pedes Bu Andhika, jalan ke Joger di sebrangnya bentar baru deh meluncur Seminyak Town House, tempat kita nginep. abis istirahat bentar, Kath ama Cend ngajakin ke Cocoon Resto Beach Club, wuih.. minuman n makanan di sana.. ajib mahalnyaaaa.
bagus penampilan doank seh, untuk rasa, standar aja.. mana isinya bule smua lagi, hihhh, pantesan harga bule juga..
Mojito, Jus sama Strawberry apa gitu.. |
Iga panggang Nauhgty Nuri's |
kenyang, abis makan, kita ke pantai Petitenget, nikmati sunset sebelum malem menjelang..
Sunset Pantai Petitenget |
Sunset Pantai Petitenget |
dan malem pun dateng, kita balik ke seminyak town house..
26 Juli 2013, Tanjung Benoa, Kuta, Legian, Bali.
karna cuman nginep 1 malem di Seminyak Town House, jadi, isi mobil penuh ama koper, padahal yah kita mau ke Ubud, hahahahah, ke Ubud lagi, ke tempat makan yang sama, jalan-jalan lagi di tempat yang sama bagi sayah. tapi syukur seh sayah duluan uda ke sini, jadi bisa ngasih tau jalannya, ga kayak sayah kemaren.. muter-muter nggak jelas sendirian.
Babi Guling Bu Oka |
abis dari Ubud, rencananya ke Tanah Lot, tapi kita malah nyasar, wakakkakakaka, kita malah ke Pura Gede Batu Luhur Ngaus, yang berada di sebelah kiri tebing nya Tanah Lot, tapi keren loh di sini, pantai dengan pasir hitam, dan Pura nya pun dari batu hitam.
Pantai seberang jauh Tanah Lot |
tak lama di sini, kita balik ke Seminyak, makan malam di warung Italia, dengan menu khas kayak spagetti dan lain-lain. yang spesial sih pizzanya, ukuran nya gedee.. trus rasanya juga lumayan dengan harga bersahabat pula..
27 Juli 2013, Tanjung Benoa, Jimbaran, Legian, Kuta, Bali.
water sport hari ini., yah, temen2 aja seh, sayah mah nggak.. bukan, bukan ga bisa berenang, ga pengen aja, ga terlalu tertarik meski akhirnya ngiri >.<
tanjung Benoa, pusatnya water sport, saran aja sih, kalo mao maen di sini, ada baiknya nyari voucher atau tanya ke agent aja.. kalo mao langsung ke sini, kena harga bule bisa nyahok.. selisih bisa 3x lipat.
abis itu nyantai di cafe tepi pantai nya gitu, ntah apa namanya, sayah lupa, yang jelas tempat mahal.. T_T
nasi goreng ama minuman abis nya bisa 200k.. kalo beli nasi jinggo, dapet tuh 50 bungkus!
Restoran tepi pantai Tanjung Benoa |
Jimbaran - (Kiri ke kanan) Vincent, Chris, Tere, Kath, Cend, Ian, Welly |
dalem mobil..~~ |
Beachwalk - Kuta |
28 Juli 2013, Bali, Jakarta, Pontianak.
dan berakhirlah sudah seluruh rangkaian acara sayah, yang tersisa hanya memori yang tentunya takkan sayah lupakan..~~ Bali, pesona pulau dewata ini sungguh nyata, dan tak heran orang-orang membanggakannya..
pulang, dengan tambahan memori tentang perjalanan, dan perkenalan.
in Flight |
@sayah_ian 10 Oktober 2014.
tema pesona Jumatulis yang ke-3 ini ntah bisa disambungin nggak dengan cerita sayah di atas, bukan cerita bagus, isinya cuman pamer,. tapi Bali punya pesonanya sendiri, pesona keindahan alam, budaya dan juga rasa.
semoga perjalanan sayah backpacker sendiri tak berakhir di sini, masih banyak tempat yang ingin saya datangi.
kedengaran egois mungkin, tapi yah, kadang sendiri buat sayah lebih berani mencoba dan berekspresi, karna tak ad yang bisa sayah celakai atau rugikan selain diri sayah sendiri. beuh. ngomong apa pula sayah..
oke, dan terakhir, bagi yang mengharamkan babi, sayah mohon maaf untuk cerita sayah di atas yang sedikit mengandung babi. mungkin ada yang risih, atau merasa tak nyaman. ya sudahlah, we can't please everyone :D
salam berantakan..~~
Friday, October 3, 2014
Jumatulis Season 2 - 02 Hasrat - Belum ada judul
kali ini sayah ngepost puisi tentang cinta, topik yang ga pernah mati, dari awal penciptaan, sampai nanti kiamat. selalu ada cerita tentang cinta, yang entah itu ada sakit, ada luka, ada senang, ada sayang, dan ada hasrat, juga khianat..
ahahahahha, keren ye bahasa di atas,.
hmmm.. silakan dicaci maki..
"..... "
hasratnya bergejolak
dia jatuh cinta pada wanita indah.
tapi,
sayangnya,
sang wanita indah tak mengindahkannya.
dia mengharap kebersamaan,
penerimaan, sedikit.
mungkin sekian menit.
tak harus juga setiap hari,
mungkin satu dalam beberapa hari sekali.
atau pula minggu.
agar bisa memadu seperti kekasih baru.
dia berharap, karena tahu.
sang wanita indah juga punya hasrat rasa.
dan semakin wanita indah menyembunyikannya,
semakin semuanya terlihat nyata.
lewat tulisan, tutur ucapan dan juga,
sekian banyak pencarian.
dia mencintai,
wanita indah tak mau mengakui.
hasrat ini, mungkin tak bisa saling memiliki..
@sayah_ian 27 September 2014
yepp.. ini posting jumatulis season 2 yang kedua dengan tema "hasrat", sayah sudahhh, untunglah tema yang ini ga seribet tema yang kemaren..
oh iya, sekiranya ada yang mau berbaik hati untuk ngasih judul ke tulisan bodoh sayah di atas sayah akan sangat berterima kasih..
salam berantakan..~~
Monday, September 29, 2014
KondanganKBI -Sebuah Catatan Perjalanan-
Oke, ini adalah bukti keabsurdan hidup yang menyenangkan, dimana ketidaktahuan terkadang membawa kita jauh berpetualang dan mengalami banyak hal. Banyak yang sayah alami untuk pertama kalinya di perjalanan yang hanya dilakukan selama tiga hari ini..
Terbang dengan salah satu maskapai yang sering diberitakan dengan kejadian tidak menyenangkan membuat sayah berharap itu tidak terjadi kepada sayah, hehehe, males banget kalo musti berhadapan dengan delay, e tapi sayah ga dikejar waktu sih, mau delay juga ga mengapa, palingan sayah nambahin aktivitas tidur aja di bandara. Ha ha ha.. :D
Oke, jadi flight lancar, take off tepat waktu, landing pun tak masalah, sayah tiba di jakarta dengan selamat sentausa. Seperti biasa, saat bepergian sendirian, ntah ada yang salah dengan sayah atau gimana, biasanya sayah bakal dihampirin ama petugas bandara, terus ditanyain "dek, terpisah dari keluarga atau temennya? Ada yang bisa sayah bantu??"
apa karena tampang sayah yang sering menunjukkan kebingungan? Atau karna sayah sering bener bolak balik di luar pintu kedatangan bandara? Yah, biasanya sayah cuman jawab "oh, ga pa pa Pak, sayah cuman bingung aja mau ngapain, belum ada tujuan begitu nyampe sini". Dan kemudian sayah pun berlalu, dan petugasnya pun bingung, mungkin dia lagi mikir, kalo emank elu ga ade tujuan di jakarte, ngapain yak elu dateng??
Yah.. mungkin seh, hehehe, setelah bolak balik dari ujung ke ujung hanya untuk menentukan mau makan apa, akhirnya yah, sayah milih beli roti tanpa isi, selain lebih hemat, bisalah buat mengisi perut yang dari subuh belum dikasi apa2..
Duduk di tangga deket perhentian taksi resmi bandara, sayah mah sibuk makan dulu sambil baca convo di grup dan bbm, juga chat di line. Trus sayah umumkan kedatangan sayah ke Jakarta dengan bangganya, tapi ga ada yang percaya. Ha ha ha, yah, skip sajah bagian ini, ga ada yang penting sih..
Setelah nongkrong lebih dari 1 jam, cukuplah rasanya, berangkatlah sayah setelah janjian dengan Iyas, -salah satu temen dari grup KBI- di Gramedia Matraman, hmm, sampe di sana, uwoww, ada gramedia segede ini.. tapi secara hasrat, mungkin sayah masih tetap milih Gramedia di Grand Indonesia buat jadi favorit, sayah rasa, koleksi buku di sana lebih cocok dengan sayah.. hehehhe, its personal.
7 jam lebih di sana, dengan 3 jam terakhir ngobrol dengan Iyas dan temennya yang kayaknya cassiopeak eh, maaf, cassiopea atau ah, ga tau nulisnya gmn, yah, pokoknya begitulah.. dan pertemuan itu berakhir dengan dijemputnya Iyas oleh brondong pujaan hatinya. Bertolaklah sayah ke rumah bibi buat numpang tidur.. dan dengan lelapnya tidur sayah di tengah serbuan nyamuk dan udara panas, disertai gangguan dari bibi, paman dan nenek yang berulang kali nyuruh sayah buat tidur di lantai, eh salah, tidur di kamar di lantai atas, padahal waktu itu sayah sudah cukup terlelap dan menikmati tidur..
wefie..~~ |
Hari kedua, jadi rencananya, hari ini sayah bakal menjadi beban, sayah bakal ngikutin segerombolan, eh bukan segerombolan seh, cuman tiga orang kakak2 yang cantik dan baik hati, yang satu datang dari Bandung, kak Nia, sesepuh yang dengan baiknya traktirin sayah rb float -maaf kak nia, lupa bayar, anggep aja sedekah yak, peace-.
Terus ada mas, eh, kak Aria dari Tangerang, nah, kalo ama kak Aria mah uda pernah ketemu skali waktu kopdar di Kota Tua, terus terakhir yang baru sayah kenal, ada kak Rini dari Depok yang item manis dan baik hati.
Jangan tanya kenapa sayah manggil mereka Kakak, karna itu sesuatu yang wajar mengingat muka dan wajah sayah.
Tak berapa lama jalan, di gapura deepan ada janur kuning melengkung dan bergantungkan tulisan Arwan & Aini, wahh, seneng donk, kita nyampe, dan ternyata emank uda ad yang pasang tenda, hahaha, pede donk kita bilang da nyampe. Turunlah kita, dengan senengnya berjalan ke arah pesta, tapi begitu sampe meja penyambut tamu, dengan sedikit kecurigaan yang terbersit, bertanyalah, apa bener ini nikahan Mas Arwan? Dengan wajah kebingungan, mereka bilang bukan dan menggelengkan kepala, wahh, pasti salah tempat neh.. ternyata emank salah tempat, bukan kondangannya Mas Arwan ui, tapi ternyata ada KHITANAN di sonoo, KHITANAN!!
Astaga naga nya dragonball.. uda salah, bukan nikahan pula, pantesan pas lewat clingak clinguk ga keliatan pasutri nya. Dengan tertawa dan sedikit becanda kita kemudian nanya2, nikahannya di mana, ternyata bener tuh jalannya, cuman, masih ke dalem lagi..
Sebelum kita salah lagi, pak supir taksi nya berbaik hati nanyain dlu, bener apa nggak ini kondangannya yg kita tuju. Yess, bener, tapi, -lagi2 tapi- kita ga lewat depan, tapi lewat belakang panggung organ tunggal.. hualahhh, untung belom ada artisnya, takutnya kita dianggep saingan, ha ha ha,.
Sampai sini, kita bersyukur banget ga pake mikrolet, yang musti pindah2 sampe 3x, belom resiko nyasar dan lain2 yang sangat mungkin terjadi, dan terbukti, kita hampir ke khitanan warga sono.
Sebelum kalian berkomentar lebih lanjut, sayah mau ngejelasin, sayah jarang ke kondangan, apalagi acara khitanan, jadi ga tau bedanya, yang sayah pikirin, ada tenda, berarti ada pesta. Hehehehe.
Dan sekali lagi, terima kasih kepada bapak supir taksi yang baik yang mau nungguin kami dan nganterin dengan selamat pulang dan perginya..
Kondangan I Mas Arwan n Mbak Aini |
Start dari stasiun Kota, dengan antriannya yang super, ini kali ke-2 sayah naek kereta, tapi ini pertama kalinya lewat stasiun yang gede, aahahaha, norak kan, norak yah, maklumin sekali lagi,.
wefie..`~ di kereta |
Ini bukan febi!! Bukan!! Febi yang sayah tahu itu yang gayanya macho, yang alisnya ga ada, jidatnya lebar, celana jeans koyak2 dengan sneaker yang dekil kumel kayak ga dicuci 5 taon, terus bajunya kalo kaga kemeja jeans yah pake blazer.
Febi yang dipoto itu kayaknya kalo bukan pake stuntman, yah berarti orang lain, sampai sekarang sayah ga mau mengakui itu febi. yang sayah akui, cewek di foto itu cantik! Sungguh, cantik!
Kedua, setelah foto itu, ternyata di depan ga ada pengantinnya, usut punya usut, lagi ganti baju plus dandan ulang ternyata, hoooo, menunggulah kami sambil menikmati hidangan yah ada, lama menunggu, tak kunjung nongol, ya sudah, sayah coba telpon,. Diangket seh, tapi sayah diomelin, dia lagi dandan katanya, dari nada bicara, kesel banget ye lu feb didandanin??
Menunggu lagi..
Kedua kali ditelpon, ternyata baru selesai dandanin muka, tapi rambut belom, dengan tanpa dosa, kita masuk ke kamar dandannya Febi, dan.. uwow!!
Terus sesi poto memoto dimulaii..
itu siapa ?? |
Kondangan 2 |
sendirian, naek kereta dimana itu suatu yang asing banget untuk sayah yang selama ini kemana2 naeknya kendaraan roda dua pribadi, ada sensasi sendiri, mungkin lain kali sayah ceritain, sayah belom bisa jabarin, tapi naik angkutan umum itu cukup menyenangkan kok.
Nyampe di Bekasi dengan selamat, ketemu sahabat karib, dan ngobrol kemudian sampai subuh jadi penutup hari kedua ini.
Thanks God.
Tak banyak yang bisa diketik seh, meski ini pertama kali ke Bekasi, tapi di sini lebih mirip sayah numpang tidur aja di rumah temen. Ahhahahaha, kesan pertama, oke, kayak Siantan -suburb nya Pontianak-, ga perlu helm kalo pake motor, ga ngeliat polisi sama skali pula, ahhahahah, terus panasnya Bekasi, yah, jam 12 siang di sini panasnya kayak jam 9 atau 10 pagi di Pontianak gtu deh.
Harusnya seh sekarang udah jam nya take off, yah, delay dikit biasa lah..
dan semua berlalu dengan aman, dan nyaman, thank God! Sampai kembali ke bandara Supadio dengan tambahan titipan dan gelas yang bikin berat tas sayah.
Pademangan-Stasiun Kota-Cilincing-Stasiun Kota-Depok-Bekasi di hari kedua,
dan Bekasi-Cengkareng-Pontianak di hari ketiga.