Monday, July 6, 2020

Draft 4 Tahun yang Lalu

hmm.. menemukan tulisan di bawah di draft, tertanggal di tahun 2016, 4 tahun yang lalu.
ntah sedang dalam kondisi apa, atau sedang mengkhayalkan apa tulisan ini sa buat.
ya sudahlah, baiknya sa post sajah.


"Tertanggal di tahun 2016"

ceritanya dia uda ngebuang semuanya, semuanya.
itu yang uda dia ikrarkan dalam hati. cuman dia sendiri yang tau
yah, itu saat dia diketawain sama hidup, atau ada juga yang bilang the lowest part in his life. konsekuensinya dia hadapin.

hidupnya bukan lagi miliknya. seperti itu katanya dlu, tapi yah, seiring waktunya berlalu, dia lupa. jelas, dia lupa, dia menikmati hidupnya, lepas dari beban.
tapi ada satu saat yang buat dia tahu satu hal kecil dan mengerti, hhmm, kenyataan itu jelas mengganggu meski seringkali dia pura-pura tak mau tahu. terus aja seperti itu.

dan belakangan dia mulai sadar, dia mulai ingat lagi, dan seharusnya memang dia udah sadar dari awal. hidupnya tuh cuman gini aja, bukan untuk mimpinya, bukan untuk hatinya.

hahaha, singkat, kejam, tapi itu juga kata dia sendiri, kenyataannya, tak ada yang berubah kecuali hatinya, perasaannya..
penolakan terus menerus, rutinitas, kekangan, perlahan menggerogoti.
hatinya perlahan membatu, atau retak, tak taulah yang mana.

perlahan, kalau terus seperti ini, dipastikan dia akan mati, mati rasa maksudnya, toh begitulah nanti dia ngejalanin hidup, kayak zombie. hari demi harinya cuman rutinitas tanpa henti. kalo emank dikasih waktu panjang di dunia sama Yang Kuasa, dia harus bertahan, seperti selama ini, memendam semua sendiri, semoga kapasitasnya masih muat.
kalo ga gitu, yakinlah bakal jadi gila.




@sayah_ian

Kala Itu.



hidupku tak lebih baik dari orang lain, bahkan saat ini hidupku adalah rutinitas dan kebohongan.
tak ada lagi kamu yang rindu,
tak ada lagi perhatian, tak ada lagi apa-apa, kosong.
tapi mungkin tak mengapa, terpenting itu kamu masih disana
masih tersenyum dengan indah, masih melukis penuh warna.

selamat tinggal untukmu, cintaku yang tinggal satu.
hati ini sedang mati untukmu, beku tak mau lagi mengenal waktu.

semoga rasamu untukku terbuang jauh,
jangan ragamu, jangan hidupmu, jangan pula senyummu.
tetaplah ceria, tersenyum indah seperti biasa,
senyummu yang jadi candu bagiku,
yang tak mungkin lagi bisa aku sentuh.






@sayah_ian

salam berantakan..~
20 April 2020